A. Latar Belakang
Peristiwa Rengasdengklok
1. Kekalahan pasukan Jepang terhadap sekutu yang ditandai dengan menyerahnya
Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945.
2. Terjadinya kekosongan kekuasaan sebab Jepang sudah tidak berkuasa lagi di
Indonesia sementara itu sekuta yang harusnya mengambil alih kekuasaan tak
kunjung datang.
3. Berita kekalahan Jepang akhirnya diketahui dan tersebar di kalangan
pemuda Indonesia melalui siaran radio luar negeri pada tanggal 15 Agustus 1945.
4. Berita kekalahan Jepang tersebut menyebabkan munculnya semangat para
pemuda untuk segera memperoleh kemerdekaannya. Mereka menganggap bahwa
kemerdekaan merupakan hak dari rakyat Indonesia yang tidak bergantung kepada
bangsa atau Negara lainnya apalagi diberikan oleh orang lain sehingga selagi
ada kesempatan maka harus digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu proklamasi
harus dilaksanakan diluar PPKI yang merupakan bentukan Jepang.
5. Sementara itu dalam menghadapi situasi tersebut golongan tua sangat
ragu-ragu untuk mengambil inisiatif memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai anggota PPKI mereka harus mendukung rencana yang telah dirumuskan PPKI
yaitu bahwa proklamasi akan dilaksanakan sesuai ketetapan yang telah
ditentukan oleh pemerintah Jepang (24 Agustus 1945).
6. Terjadinya perbedaan pendapat antara golongan tua (Sukarno, Hatta, dan
anggota PPKI) dan golongan muda (Sukarni,Chaerul Saleh,Adam Malik,Wikana (para
mahasiswa dan anggota PETA) mengenai waktu yang tepat untuk mengumandangkan
Proklamasi Kemerdekaan inilah yang menjadi hal mendasar hingga menyebabkan
terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
B.
Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok merupakan sebuah peristiwa sebagai
reaksi terhadap perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda
mengenai kemerdekaan Indonesia dengan membawa Sukarno dan Hatta ke kota
Rengasdengklok.
2. Terjadinya peristiwa tersebut yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945 (Pkl.
04.00).
Di rumah warga keturunan Tionghoa Jo Ki Song.
Sehari penuh Sukarno-Hatta berada di Rengasdengklok dan ditekan pemuda agar bersedia segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan yang lepas dari pengaruh Jepang.
Di rumah warga keturunan Tionghoa Jo Ki Song.
Sehari penuh Sukarno-Hatta berada di Rengasdengklok dan ditekan pemuda agar bersedia segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan yang lepas dari pengaruh Jepang.
3. Tujuan Peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mengamankan Sukarno-Hatta
dari pengaruh pemerintaha pendudukan Jepang dalam merencanakan pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
C. Tujuan dipilih kota Rengasdengklok
1.
Jauh dari pengaruh pemerintah pendudukan Jepang.
2. Merupakan kota kecil di kabupaten Karawang dan
letaknya jauh dari jalan raya utama Jakarta-Cirebon.
3. Batalion PETA Jakarta dan Rengasdengklok sering
berlatih bersama sehingga jika ada gerakan dari pasukan Jepang dapat dengan
mudah diketahui dan dihalangi.
4. Dapat dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang
hendak datang ke Rengasdengklok (Karawang).
D. Dampak dari
peristiwa Rengasdengklok
Dari peristiwa tersebut akhirnya terjadilah kesepakatan sebagai
berikut.
1. Berdasarkan pembicaraan Sudancho Singgih dengan
Sukarno, Sukarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah
kembali ke Jakarta.
2. Sementara itu di Jakarta terjadi kesepakatan antara
Ahmad Subardjo (golongan tua) dengan Wikana (golongan muda) bahwa Proklamasi
Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta.
3. Tadashi Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan
mereka selama berada di rumahnya. Sehingga rumahnya akan digunakan sebagai
tempat perundingan untuk membicarakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4. Jusuf Kunto mengantar Ahmad Subardjo menjemput
Sukarno-Hatta di Rengasdengklok (17.30).
5. Ahmad Subarjo memberikan jaminan taruhan nyawa bahwa
Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan tanggal 17 Agustus 1945
selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
6. Setelah ada jaminan, Komandan Kompi Peta setempat
Sudancho Subeno bersedia melepaskan Sukarno-Hatta ke Jakarta.
sangat bagus untuk belajar
BalasHapussurat al ashr