Halaman

Rabu, 22 Juli 2015

RENGASDENGKLOK

A.  Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
1. Kekalahan pasukan Jepang terhadap sekutu yang ditandai dengan menyerahnya Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945.
2. Terjadinya kekosongan kekuasaan sebab Jepang sudah tidak berkuasa lagi di Indonesia sementara itu sekuta yang harusnya mengambil alih kekuasaan tak kunjung datang.
3.   Berita kekalahan Jepang akhirnya diketahui dan tersebar di kalangan pemuda Indonesia melalui siaran radio luar negeri pada tanggal 15 Agustus 1945.
4.   Berita kekalahan Jepang tersebut menyebabkan munculnya semangat para pemuda untuk segera memperoleh kemerdekaannya. Mereka menganggap bahwa kemerdekaan merupakan hak dari rakyat Indonesia yang tidak bergantung kepada bangsa atau Negara lainnya apalagi diberikan oleh orang lain sehingga selagi ada kesempatan maka harus digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu proklamasi harus dilaksanakan diluar PPKI yang merupakan bentukan Jepang.
5. Sementara itu dalam menghadapi situasi tersebut golongan tua sangat ragu-ragu untuk mengambil inisiatif memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebagai anggota PPKI mereka harus mendukung rencana yang telah dirumuskan PPKI yaitu bahwa proklamasi  akan dilaksanakan sesuai ketetapan yang telah ditentukan oleh pemerintah Jepang (24 Agustus 1945).
6.  Terjadinya perbedaan pendapat antara golongan tua (Sukarno, Hatta, dan anggota PPKI) dan golongan muda (Sukarni,Chaerul Saleh,Adam Malik,Wikana (para mahasiswa dan anggota PETA) mengenai waktu yang tepat untuk mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan inilah yang menjadi hal mendasar hingga menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
B.   Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok merupakan sebuah peristiwa sebagai reaksi terhadap perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai kemerdekaan Indonesia dengan membawa Sukarno dan Hatta ke kota Rengasdengklok.
2.   Terjadinya peristiwa tersebut yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945 (Pkl. 04.00).
Di rumah warga keturunan Tionghoa Jo Ki Song.
Sehari penuh Sukarno-Hatta berada di Rengasdengklok dan ditekan pemuda agar bersedia segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan yang lepas dari pengaruh Jepang.
3.  Tujuan Peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mengamankan Sukarno-Hatta dari pengaruh pemerintaha pendudukan Jepang dalam merencanakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
C.  Tujuan dipilih kota Rengasdengklok
1.    Jauh dari pengaruh pemerintah pendudukan Jepang.
2.   Merupakan kota kecil di kabupaten Karawang dan letaknya jauh dari jalan raya utama Jakarta-Cirebon.
3.  Batalion PETA Jakarta dan Rengasdengklok sering berlatih bersama sehingga jika ada gerakan dari pasukan Jepang dapat dengan mudah diketahui dan dihalangi.
4. Dapat dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok (Karawang).
D.  Dampak dari peristiwa Rengasdengklok
Dari peristiwa tersebut akhirnya terjadilah kesepakatan sebagai berikut.
1. Berdasarkan pembicaraan Sudancho Singgih dengan Sukarno, Sukarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta.
2.   Sementara itu di Jakarta terjadi kesepakatan antara Ahmad Subardjo (golongan tua) dengan Wikana (golongan muda) bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta.
3.   Tadashi Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Sehingga rumahnya akan digunakan sebagai tempat perundingan untuk membicarakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4. Jusuf Kunto mengantar Ahmad Subardjo menjemput Sukarno-Hatta di Rengasdengklok (17.30).
5.   Ahmad Subarjo memberikan jaminan taruhan nyawa bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
6.   Setelah ada jaminan, Komandan Kompi Peta setempat Sudancho Subeno bersedia melepaskan Sukarno-Hatta ke Jakarta.

1 komentar: