Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu
proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu
komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan
komponen siswa itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.
Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan
komunikasi,artinya materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru
tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal ,artinya tidak seluruh
materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa ; lebih parah
lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang
disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar.
A. Konsep Dasar Media
Secara umum media merupakan
kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Kata
media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam
penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang
teknik, dalam pembelajaran atau pendidikan disebut sebagai media
pendidikan atau media pembelajaran.
Gerlach dan Ely (1980:244)
menyatakan bahwa media meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan
yang meciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Jadi, dalam pemgertian ini media bukan hanya
alat perantara seperti TV, radio, slide,bahan cetakan, tetapi meliputi
orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan
semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi, dikondisikan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan , mengubah sikap siswa atau untuk
menambah ketrampilan.
B. Pentingnya Media Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa
belajar. Sedangkan yang dimaksudkan dengan belajar itu sendiri
adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu
dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.
Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas
sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya, agar siswa belajar
bagaimana mengoperasikan computer, maka guru menyediakan computer untuk
digunakan oleh siswa.
Pengalaman langsung semacam itu tentu
saja merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab dengan
mengalami secara langsung kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat
terhindari.
Untuk memahami peranan media dalam proses
mendapatkan pengalaman bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah
kerucut yang dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience).
Kerucut pengalamannya dianut secara luasuntuk menentukan alat bantu atau
media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara
mudah.
Uraian pengalaman belajar yang digambarkan oleh Edgar Dale, sebagai berikut :
- Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri.
- Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau
kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.
- Pengalaman melalui drama, yaitupengalaman yang diperoleh dari kondisi
atau situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan menggunakan
scenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi melalui peragaan.
- Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari.
- Penalaman melalui pameran. Ppameran adalah usaha untuk menunjukkan hasil karya.
- Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung, sebab televisi merupakan perantara.
- Pengalaman melalui gambar hidup dan film. Gambar hidup atau film
merupakan rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar dengan
kecepatan tertentu.
- Pengalaman melalui radio, tape record dan gambar.
- Pengalaman melalui lambing-lambang visual seperti grafik, bagan dan bagan.
- Pengalaman melalui lambing verbal, merupakan pengalaman yang sifatnya lebih abstrak.
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu
dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak
langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin kongkrit
pengetahuan diperoleh semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh,
maka semakin abstrak pengetahuan siswa.
C. Klafisikasi dan macam-macam media pembelajaran
Media pembelajaran diklafisikasi menjadi beberapa bagian diantaranya :
a.Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi
- Media auditif, yaitu media yang dapat didengar saja.
- Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja.
- Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsure gambar yang bisa dilihat.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya
- Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
- Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan waktu.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya
- Media yang diproyeksikan seperti film.
- Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.
D. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Agar
media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa,
maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan diantaranya:
- Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
- Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
- Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
- Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
E. Fungsi Dan Manfaat penggunaan Media Pembelajaran
Perolehan
pengetahuan siswa seperti digambarkan Edgar Dale menunjukkan bahwa
pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui
bahasa verbal.Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal
selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah
siswa untuk menangkap pesan akan semakin kurang, karena siswa kurang
diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan, padahal untuk
memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.
- Memperhatikan penjelasan diatas, maka secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan peran untuk Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio.
- Memanipulasi Keadaan, peristiwa atau objek tertentu.Melalui
media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pembelajaran yang
bersifat abstrak menjadi kongkrit sehingga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk penyampaian bahan pelajaran
tentang system peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui
film.
- Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih meningkat.
Dari beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut :
Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Kedua,
media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk
menyajikan bahan belajar yang sulit dipahahami secara langsung oleh
peserta.Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk :
a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas.
b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata telanjang, seperti
sel-sel butir darah/molekul bakteri dan sebagainya.
c. Memperbesar gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam dalam waktu yang lebih cepat.
d. Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.
e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks.
f. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap
oleh telinga.
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antar peserta dengan lingkungan.
Keempat, Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
Kelima, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar lebih baik.
Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang kongkrit sampai yang abstrak.